Jumat, 09 September 2016

Motif penyekapan di rumah bekas bos ExxonMobil murni perampokan

www.pendekarkartu.com

Polisi menggiring satu dari dua pelaku yang diduga melakukan perampokan di sebuah rumah kawasan Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (3/9/2016).

Meski beredar spekulasi terkait motif penyekapan di kediaman mantan petinggi PT ExxonMobil Asep Sulaiman, polisi menyatakan aksi pelaku pada Sabtu lalu (3/9/2016) adalah murni perampokan. Hal itu didasari keterangan dan bukti yang dimiliki polisi.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono pelaku telah merencanakan aksi dengan masak. Mereka melakukan survei ke lokasi sebelumnya, pada Kamis (1/9/2016).

"Besoknya (Jumat, 2/9/2016) mereka berkumpul di Rumah Sakit Qadr Karawaci untuk bagi tugas," kata Awi di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (8/9/2016), dikutip dari Liputan6.

Kemudian pada malamnya mereka menginap di Hotel Asri, Lebak Bulus, Jakarta Selatan--sebagai tempat transit sebelum melakukan aksinya. "Di hotel sempat pesan makanan. Nah terungkap dari OB (office boy) kalau pelaku berjumlah lima," Awi berujar.

Sekitar pukul 01.30 WIB (Sabtu, 3/9/2016) mereka kemudian menuju rumah Asep menggunakan mobil Toyota Fortuner milik Adhi Jhon Suyadi (AJS). Selanjutnya AJS dan pelaku lain bernama Samadi (S) menyelundup masuk. 

Yang lain, seperti SAS, mendapat tugas memantau situasi di luar. Lalu RHN sebagai sopir, dan C berjaga di sekitar mobil yang terparkir di luar portal jalan masuk.

Tersangka AJS dan S kemudian tertangkap tangan setelah polisi mengepung rumah berlantai tiga itu hampir sembilan jam

Sedangkan RHN ditangkap di Cilegon, Rabu (7/9/2016) dan SAS ditangkap di rumahnya di Kampung Bencongan, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang di hari yang sama. "Satu pelaku (C) masih dikejar," kata Awi.

Ketika polisi melakukan pengembangan didapati kalau AJS memiliki 43 peluru tajam di rumahnya, Perumahan Islamic Village Tangerang, Banten. Antara pelaku dan korban juga ternyata saling kenal.

Bahkan AJS pernah menjadi pengawal korban selama lima bulan hingga April 2016, setelah sebelumnya tercatat pernah bekerja sebagai sekuriti ExxonMobil enam tahun.

Berdasarkan keterangan Toto, Ketua RT 6 RW 12 Panunggangan Barat, Cibodas, Tangerang, tempat AJS tinggal, diketahui kalau istri AJS sempat menelpon istri korban ketika penyekapan.

"Istrinya (AJS) amat terkejut rumahnya digeledah polisi," ujar Toto. Tapi telepon istri kliennya itu tidak bisa mengubah status suaminya menjadi tersangka perampokan.

Sebelum penyekapan terjadi, AJS dan S masuk melalui pintu ruang fitness kediaman Asep. Keduanya masuk dengan cara membekap dan menodongkan senjata api ke asisten rumah tangga yang membukakan pintu. Mereka minta diarahkan ke kamar Asep.

Sebelum sampai kamar, Asep sempat melihat AJS dan S menuju kamarnya. Karena itu Asep melakukan perlawanan dengan memukulkan tangga ke pelaku. Kala itu istrinya lari ke balkon untuk meminta tolong kepada warga sekitar. 

Warga yang mendengar teriakan itu berangsur mengerumuni lokasi kejadian. Tak berselang lama sejumlah polisi juga tiba di lokasi. Melihat situasi itu, tiga pelaku lain yang berjaga di luar, yakni RHN, SAS, dan C melarikan diri.

Di dalam, sambil menodong senjata, pelaku minta agar barang-barang berharga korban dikumpulkan. Dalam versi polisi, pelaku berhasil menguasai dompet istri korban yang berisi uang Rp3,3 juta dan 550 dolar Australia serta tiga telepon seluler.

Dari keterangan polisi diketahui bahwa menjelang siang para pelaku justru membuka penutup kepala dan mencium kaki korban dan istrinya sambil minta maaf. Tidak dijelaskan perbincangan apa yang sedang terjadi ketika itu. 

Para pelaku diketahui juga sempat makan bersama korban, bahkan sampai melakukan salat zuhur berjamaah. Saat ditangkap, tidak ada harta korban yang akhirnya berhasil dibawa pelaku.


www.pendekarkartu.com

Soal harta, AJS sebenarnya sama sekali tidak kekurangan. Rumahnya di Perumahan Islamic Village Tangerang cukup besar, tingkat hingga dua lantai. Harga senjata apinya, menurut pengacara AJS, Apolos Djara Bonga, juga tidak murah, sekitar Rp140 juta. "Dia beli dari polisi," kata Apolos.

Menurut Apolos kliennya datang ke rumah Asep untuk menyelesaikan masalah pribadi, bukan merampok. Namun Apolos enggan menyebutkan masalah apa yang dimaksud. "Beli senjata api Rp 140 juta sanggup kok, masa merampok?," tuturnya.


Saat dibawa polisi AJS memang sempat berteriak, "saya pengacara bukan penjahat. Saya akan mengatakan yang sebenarnya," teriaknya saat dikawal ketat polisi. Saat diinterogasi, AJS secara khusus meminta polisi melindungi keselamatan istrinya. Namun AJS tetap bersikeras tidak mau memberi keterangan soal penyekapannya itu. 

"Kami mau dalami terus, tapi yang bersangkutan memang belum mau terbuka," kata Awi.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 333 KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) tentang Penyekapan, Pasal 35 jo 365 KUHP tentang Perampokan, Pasal 170 KUHP, Pasal 335 KUHP, dan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api.




1 komentar:

  1. HANYA di Judi Poker Online P'O'K'E'R V`1`T`A KEMENANGAN ANDA 100% AKAN DIBAYARKAN ATAUPUN KEMBALIKAN DANA YANG ANDA MENANGKAN, BERAPAPUN NILAI NOMINAL TERSEBUT
    BAHKAN HINGGA RATUSAN JUTA !!!

    P'O'K'E'R V`1`T`A Menyediakan BONUS-BONUS Untuk ANDA Diantaranya :
    -BONUS REFERRAL 15% (SEUMUR HIDUP/SETIAP SENIN )
    -BONUS CASHBACK TUROVER ( SETIAP HARI )
    -NO ROBOT,NO ADMIN
    -Proses Deposit dan Withdraw Dengan Cepat
    -Dilayani CS Yang Ramah Dan Profesional
    -Menyediakan 5 bank lokal : BCA,BNI,BRI,MANDIRI, DAN DANAMON

    WA: 0812.2222.996
    BBM : PKRVITA1 (HURUF BESAR)
    Wechat: pokervitaofficial
    Line: vitapoker

    Festival Poker 2019

    BalasHapus