POKER ONLINE - Anggota Komisi II DPR RI berkunjung ke Kantor Staf Presiden (KSP) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Mereka menilai, anggaran untuk pembangunan Situation Room di KSP harus ditambah lagi.
Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy mengatakan, saat ini DPR RI sedang membahas soal APBN 2017. Untuk itu, Lukman merasa pihaknya perlu meninjau langsung ke mana anggaran yang akan dibahas itu ditujukan.
"Sekarang kan kita lagi bahas APBN 2017. Dua tahun terakhir ini kita dipresentasikan KSP sedang membangun dengan serius Situation Room," ujar Lukman Edy di Kantor Staf Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/10/2016).
Lukman menilai, Situation Room merupakan salah satu hal penting yang harus dioptimalkan fungsinya. Untuk itu, pihaknya mendukung penuh anggaran yang besar untuk pembangunan ruang kontrol tersebut.
"Di mana Situation Room ini adalah wadah untuk meningkatkan koordinasi lintas departemen, lintas kementerian/lembaga sampai dengan pemerintah daerah. Termasuk melihat situasi dan kondisi dari Sabang sampai Merauke sehingga ada hal-hal tertentu yang membutuhkan tindakan secara cepat oleh presiden, itu bisa disupport dari input-input dari Situation Room ini," katanya.
"Kami melihat ini harus dioptimalkan dari sisi anggaran 2017, supaya Situation Room ini bisa menggambarkan kebesaran negara kesatuan RI. Harus disupport oleh anggaran yang besar," tambahnya.
Selain itu, Lukman juga menyinggung soal pentingnya sisi keamanan di Situation Room ini. Sebab, ruang khusus itu pusat 'lalu lintas' informasi antara Presiden dengan seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
"Oleh sebab itu, kerahasiaannya, keamanannya harus terjamin. Servernya harus terjamin keamanannya. Harus terjamin sehingga informasi yang dilakukan oleh Bapak Presiden itu kita tidak ingin menemukan misalnya tiga bulan, satu tahun atau dua tahun ke depan itu dibocorkan oleh Wikileaks, gitu ya misalnya. Ini yang kita ingatkan. Sehingga catatan-catatan kami tadi mohon diperhatikan KSP dalam mengelola Situation Room," jelasnya.
Lalu berapa sebenarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pengoptimalan Situation Room ini?
Lukman tak menjelaskan secara rinci pertanyaan tersebut. Namun dia menekankan pihaknya akan mendukung upaya memaksimalkan ruang khusus tersebut.
"Kami hanya memberikan penekanan bahwa dengan kemajuan teknologi hari ini, dengan kompleksitas persoalan yang dikelola oleh Presiden, dengan besarnya NKRI rasa-rasanya Situation Room ini harus di-upgrade menjadi lebih canggih dan lebih besar," kata Lukman.
Dikatakan Lukman, anggaran untuk Situation Room tersebut belum diusulkan dalam pembahasan APBN 2017. Namun pada prinsipnya, Komisi II setuju untuk penguatan ruangan tersebut.
"Ya belum diusulkan untuk tahun ini. Kita menyepakati prinsipnya saja. Selanjutnya KSP mengukur yang wajarnya sebuah situation room lembaga kepresidenan di Indonesia seperti apa," kata Lukman.
"Tadi sudah ditunjukkan ada kisah sukses beberapa laporan masyarakat yang langsung ditindaklanjuti oleh lembaga staf Presiden kemudian diteruskan kementerian/lembaga terkait kemudian diselesaikan. Misalnya seseorang yang mengurus sertifikat tanah, bertahun-tahun tidak selesai kemudian menggunakan aplikasi Lapor, kemudian dalam waktu 10 hari, sertifikat dikeluarkan oleh BPN. Tapi ada juga kita minta laporan yang tidak ditindaklanjuti. Mudah-mudahan dengan pertemuan ini, catatan Komisi II, ini bisa diperbaiki tindaklanjut laporan masyarakat. Termasuk pengunjungnya, pendonwnload kita harapkan lebih banyak lagi," tambah Lukman.
Lukman juga memberikan catatan khusus terkait kunjungannya ini. Dikatakan Lukman, Komisi II meminta agar Situation Room ini memprioritaskan masalah terkait lahan.
"Pertama, Situation Room coba memprioritaskan konflik lahan. Karena catatan Komisi II, konflik lahan sangat membahayakan yang bisa menyebabkan konflik horizontal di masa yang akan datang. Kedua, kita memberikan kepada situation room bahwa tensi konflik Pilkada di Aceh dan Papua. Supaya itu dipantau dan diantisipasi dari awal kemungkinan potensi konfliknya. Khususnya Aceh," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar